Hikmah dibalik Kisah Luqmanul Hakim & Anaknya


Dalam Surah Al Luqman diceritakan kisah Luqmanul Hakim dengan anaknya, pada suatu hari Luqman Hakim dan anaknya memasuki sebuah pasar dengan mengendarai seekor keledai dimana anaknya mengikuti ayahnya dari belakang.

Melihat hal itu, orang-orang pun berkata, “Lihat orang tua itu, dia tidak bertimbang rasa, sedangkan anaknya dibiarkan berjalan kaki”.

Setelah mendengarkan kata-kata orang ramai itu, maka Luqman pun turun dari keledainya, lalu menyuruh anaknya agar naik ke atas punggung keledai. Melihat hal demikian orang-orang ramai pun berkata, “Lihat anak itu, orang tuanya berjalan kaki sedangkan anaknya mengendarai keledai itu dengan enaknya, sungguh kurang adab anak itu.”

Setelah mendengar kata-kata itu, Luqman pun terus naik ke atas keledai duduk bersama-sama dengan anaknya. Kemudian orang ramai pula berkata lagi, “Lihat itu kedua orang itu, menaiki seekor keledai bersama-sama. Tindakan itu sungguh menyiksa keledai, sungguh tidak menyayangi tunggangannya.”

Karena mendengar percakapan orang-orang tersebut, maka Luqman dan anaknya turun dari punggung keledai, berjalan kaki sambil menuntun keledainya. Kkemudian terdengar lagi suara orang-orang ramai berkata, “Alangkah bodohnya kedua ayah dan anak itu, berjalan kaki sambil menuntun keledainya, sungguh hal yang bodoh tidak menggunakan keledai sebagai kendaraan”.

Setelah sampai pulang ke rumah, Luqman Hakim segera menasehati anaknya tentang sikap manusia dan telaah mereka.

“Sesungguhnya tiada terlepas seseorang itu dari percakapan manusia. Maka orang yang berakal tiadakah dia mengambil pertimbangan melainkan kepada Allah SWT saja. Barang siapa mengenal kebenaran, itulah yang menjadi sebenar-benarnya pertimbangan”.

Inilah 25 Pesan Luqmanul Hakim kepada anaknya :

1. Hai anakku: ketahuilah, sesungguhnya dunia ini bagaikan lautan yang dalam, banyak manusia yang karam ke dalamnya. Bila engkau ingin selamat, agar jangan karam, layarilah lautan itu dengan sampan yang bernama taqwa, isi dari taqwa itu adalah iman dan layarnya adalah tawakal kepada Allah SWT.

2. Orang – orang yang sentiasa menyediakan dirinya untuk menerima nasihat, maka dirinya akan mendapat penjagaan dari Allah SWT. Orang yang insaf dan sadar setelah menerima nasihat orang lain, dia akan sentiasa menerima kemulian dari Allah SWT.

3. Hai anakku: orang yang merasa dirinya hina dan rendah diri dalam beribadat dan taat kepada Allah SWT, maka dia akan tawadhu kepada Allah SWT, dia akan lebih dekat kepada Allah SWT dan selalu berusaha menghindarkan maksiat.

4. Hai anakku: seandainya ibu bapa mu marah kepadamu kerana kesilapan yang engkau lakukan, maka marahnya ibu bapa mu adalah bagaikan baja bagi tanaman.

5. Jauhkan dirimu dari berhutang, kerana sesungguhnya berhutang itu menjadikan diri kita hina di siang hari dan gelisah di waktu malam.

6. Dan senantiasa berharap kepada Allah SWT dijauhkan tentang hal-hal yang menyebabkan kita ingkar atas perinta Allah SWT. Takutlah kepada Allah SWT dengan sebenar-benar rasa takut (takwa), tentulah engkau akan terlepas dari sifat berputus asa dari rahmat Allah SWT.

7. Hai anakku: seorang pendusta akan lekas hilang air mukanya karena tidak dipercayai orang lain dan seorang yang telah rusak akhlaknya akan senantiasa banyak melamunkan hal-hal yang tidak benar. Ketahuilah, memindahkan batu besar dari tempatnya semula itu lebih mudah daripada memberi pengertian kepada orang yang tidak mahu mengerti.

8. Hai anakku: engkau telah merasakan betapa beratnya mengangkat batu besar dan besi yang amat berat, tetapi akan lebih lagi daripada semua itu, adalah bilamana engkau mempunyai tetangga/jiran yang jahat.

9. Hai anakku: janganlah engkau mengirimkan orang yang bodoh sebagai utusan.Maka bila tidak ada orang yang cerdik, sebaiknya dirimulah saja yang layak menjadi utusan.

10. Jauhilah bersifat dusta, sebab dusta itu mudah dilakukan, bagaikan memakan daging burung, padahal sedikit sahaja berdusta itu telah memberikan akibat yang berbahaya.

11. Hai anakku: bila engkau mempunyai dua pilihan, takziah orang mati atau hadir majlis perkahwinan, pilihlah untuk menziarahi orang mati, sebab hal itu akan mengingatkanmu kepada akhirat sedang kan menghadiri pesta perkahwinan hanya mengingatkan dirimu kepada kesenangan duniawi sahaja.

12. Janganlah engkau makan sampai kenyang yang berlebihan, kerana sesungguhnya makan yang terlalu kenyang itu adalah lebih baiknya bila makanan itu diberikan kepada anjing saja.

13. Hai anakku; janganlah engkau langsung menelan saja karena manisnya sesuatu dan janganlah langsung memuntahkan pahitnya sesuatu, karena manis belum tentu menimbulkan kesegaran dan pahit itu belum tentu menimbulkan kesengsaraan.

14. Makanlah makananmu bersama sama dengan orang-orang yang takwa dan musyawarahlah urusanmu dengan para alim ulama dengan cara meminta nasihat dari mereka.

15. Hai anakku: bukanlah satu kebaikan namanya apabila engkau selalu mencari ilmu tetapi engkau
tidak pernah mengamalkannya. Hal itu tidak ubah bagaikan orang yang mencari kayu bakar, maka setelah terkumpul banyak engkau tidak mampu memikulnya, padahal engkau masih mau menambahkannya.

16. Hai anakku: bilamana engkau mahu mencari kawan sejati, maka ujilah terlebih dahulu dengan berpura pura membuat dia marah. Bilamana dalam kemarahan itu dia masih berusaha menginsafkan kamu,maka bolehlah engkau mengambil dia sebagai kawan. Bila tidak demikian, maka berhati hatilah.

17. Senantiasa bertutur kata dan halus budi bahasamu serta manis wajahmu, dengan demikian engkau akan disukai orang melebihi sukanya seseorang terhadap orang lain yang pernah memberikan barang yang berharga.

18. Hai anakku: bila engkau berteman, tempatkanlah dirimu padanya sebagai orang yang tidak mengharapkan sesuatu daripadanya. Namun biarkanlah temanmu yang mengharapkan sesuatu darimu.

19. Jadikan dirimu dalam tingkah laku sebagai orang yang tidak ingin menerima pujian atau
mengharap sanjungan orang lain karena itu adalah sifat riya yang akan mendatangkan cela pada dirimu.

20. Hai anakku: janganlah engkau condong kepada urusan dunia dan hatimu selalu disusahkan oleh dunia saja kerana engkau diciptakan ALLAH bukanlah untuk dunia sahaja. Sesungguhnya tiada makhluk yang lebih hina daripada orang yang terpedaya dengan urusan dunianya.

21. Hai anakku; usahakan agar mulutmu terjaga dari kata-kata yang busuk dan kotor serta
kasar, karena engkau akan selamat bila berdiam diri. Kalau berbicara, usahakanlah agar bicaramu
mendatangkan manfaat bagi orang lain.

22. Hai anakku: janganlah engkau mudah tertawa kalau bukan karena sesuatu yang menggelikan, janganlah engkau berjalan tanpa tujuan yang pasti, janganlah engkau bertanya sesuatu yang tidak bermanfaat bagimu, janganlah menyia-nyiakan hartamu

23. Barang sesiapa yang penyayang tentu akan disayangi, sesiapa yang pendiam akan selamat daripada berkata yang mengandungi racun, dan siapa-siapa yang tidak dapat menahan lidahnya dari berkata kotor tentu akan menyesal.

24. Hai anakku: bergaullah rapat dengan orang yang alim lagi berilmu. Perhatikanlah kata nasihatnya karena sesungguhnya hati ini akan tentram mendengarkan nasihatnya, berilah hati ini dengan cahaya hikmah dari mutiara kata-katanya bagaikan tanah yang subur lalu disirami air hujan.

25. Hai anakku: ambillah harta dunia sekadar keperluanmu sahaja, dan nafkahkanlah yang selebihnya untuk bekal akhiratmu. Jangan engkau tendang dunia ini ke dalam keranjang sampah karena nanti engkau akan menjadi pengemis yang membuat beban orang lain. Sebaliknya janganlah engkau peluk dunia ini serta meneguk habis airnya kerana sesungguhnya yang engkau makan dan pakai itu adalah tanah belaka. Janganlah engkau bertemankan dengan orang yang bersifat talam dua muka, kelak hal itu akan membinasakan dirimu.


(Luqman berkata): “Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus {1182} lagi Maha Mengetahui.[31:16]

Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).[31:17]


Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.[31:18]


Dan sederhanalah kamu dalam berjalan {1183} dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.[31:19]

Menabung Emas Sejak Dini


 

Sebenarnya kita selalu membelanjakan uang untuk hal-hal  yang tidak perlu

Berikut  beberapa tip untuk menabung dari saya,


1. Jangan tabung dalam bentuk uang, tabunglah dalam bentuk emas.

2. Harga emas selalu aktual dari zaman dulu sampai sekarang. Pada jaman Rasullullah, harga kambing sama dengan 1 dinar, 1 dinar sama dengan 2,5 gram emas. Harga emas sekarang untuk 2.5 gram sekitar Rp. 800.000,-, berapa harga kambing? kira-kira sama bukan?

3. Belilah emas murni yg bukan berbentuk perhiasan, kalau di toko emas biasanya berbentuk pasir,  angku, mamak, bundo sarato dunsanak bisa membeli 1-2 gram setiap bulannya ( sekitar 300-600/bln)

4. Pada tahun 1982 untuk pergi haji itu diperlukan 100 dinar emas, pada saat ini kurang lebih hanya 45 dinar emas saja.

5. Kalau berdomisili di Jakarta bisa beli emas koin sertifikat PT Antam (aneka Tambang), kardar emasnya diakui internasional, apabila beli di toko emas, sebaiknya berlangganan, simpan emas tersebut di rumah ditempat tersembunyi, sebaiknya jangan tahu siapa-siapa baik itu istri atau suami.

http://www.detikfinance.com/read/2009/05/28/083958/1138483/479/investasi-emas-ala-antam

6. Mungkin 10 tahun lagi pergi haji hanya 30 emas saja, kalau kita menabung dalam bentuk uang tunai akan terkana inflasi. Sebagai contoh apabila kita menabung 10 jt saat ini, setahun kemudian nilainya hanya tinggal 9jt saja. Mengapa demikian ? dikarenakan inflasi, sebagai informasi uang yg sekarang beredar ini adalah produk yahudi, jadi selalu diturunkan nilainya setiap tahun agar kita terus mencari-cari uang, bukan begitu?

7. Jangan menyimpan emas dalam tanah, ini merupakan mitos tapi saya tidak bisa membuktikan apakah itu benar atau tidak. Akan tetapi sudah banyak sejarah dari nenek moyang dahulu, bahwa emas yg disimpan di dalam tanah sering hilang/raib tak berbekas.

Akhir kata, Selamat menabung.

Dengan menabung kita biasa dengan pola hidup sederhana, dan membeli barang yg hanya diperlukan saja, untuk apa kita beli barang lux, apa karena ingin dikatakan sukses/berhasil? keren, up to date, atau gaul (istilah abg saat ini).

Apabila kita memiliki tabungan sejumlah biaya hdup normal sehari-hari untuk setahun, kita akan memiliki ketenangan hidup, karena kita punya mobil yang ban serapnya ada 5 buah, sedangkan mobil normalnya hanya perlu 5 ban (4 terpakai 1 cadangan).

Ada sebuah kalimat bijak yang pernah saya baca, ” seseorang itu tidak akan pernah merasakan kebahagiaan apabila dia masih memiliki sifat iri terhadap apa-apa yg dimiliki oleh orang lain.”

Apabila kita tetap memaksakan membeli barang-barang tersebut – barang-barang canggih yg terkadang hanya dengan model yangg reguler sudah cukup – kita akan mengalami kekosongan jiwa karena sifat bangga yg indentik dengan kesombongan. Sombong itu sebagian dari sifat iblis , kesombongan menjauhkan kita dari Sang Khalik, jadi apakah mungkin kita bisa memperoleh kebahagiaan?

Bukan bermaksud menggurui…..hanya sekedar berbagi  mensiasati fenomena sosial yang sedang marak saat ini.

Daftar Nagari Di Sumatera Barat


DAFTAR  NAGARI  KABUPATEN TANALihat tulisanH DATAR

NO KECAMATAN NO NAGARI
I X Koto 1. Singgalang
2. Paninjauan
3. Pandai Sikek
4. Panyalaian
5. Aie Angek
6. Tambangan
7. Jaho
8. Koto Baru
9. Koto Laweh
II Batipuh 10. Gunung Rajo
11. Andaleh
12. Sabu
13. Batipuh Ateh
14. Batipuh Baruah
15. Pitalah
16. Tanjung Barulak
17. Bungo Tanjung
III Batipuh Selatan 18. Sumpur
19. Guguak Malalo
20. Batu Taba
21. Padang Laweh Malalo
IV Pariangan 22. Sawah Tangah
23. Sungai Jambu
24. Simabur
25. Pariangan
26. Tabek
27. Batu Basa
V Rambatan 28. Padang Magek
29. Simawang
30. Rambatan
31. III Koto
32. Balimbing
VI Lima Kaum 33. Limo Kaum
34. Cubadak
35. Baringin
36. Parambahan
37. Labuh
VII Tanjung Emas 38. Pagaruyung
39. Suruaso
40. Tanjung Barulak
41. Koto Tangah
VIII Padang Ganting 42. Atar
43. Padang ganting
IX Lintau Buo 44. Taluak
45. Buo
46. Pangian
47. Tigo Jangko
X Lintau Buo Utara 48. Batu Bulek
49. Balai Tangah
50. Tanjuang Bonai
51. Lubuak Jantan
52. Tepi Selo
XI Sungayang 53. Minangkabau
54. Sungai Patai
55. Sungayang
56. Tanjung
57. Andaleh Baruh Bukik
XII Sungai Tarab 58. Sungai Tarab
59. Gurun
60. Koto Tuo
61. Pasie Laweh
62. Rao – Rao
63. Kumango
64. Koto Baru
65. Padang Laweh
66. Simpuruik
67. Talang Tangah
XIII Salimpaung 68. Situmbuk
69. Lawang Mandahiling
70. Supayang
71. Salimpaung
72. Sumanik
73. Tabek Patah
XIV Tanjung Baru 74. Barulak
75. Tanjung Alam

DAFTAR  NAGARI  KABUPATEN AGAM

NO

KECAMATAN NO NAGARI

I

BASO 1. Simarasok
2. Padang Tarok
3. Koto Tinggi
4. Tabek Panjang
5. Bungo Koto Tuo
6. Salo

II

IV ANGKEK CANDUNG 7. Batu Taba
8. Biaro Gadang
9. Balai Gurah
10. Lambah
11. Panampuang
12. Ampang Gadang
13. Pasia

III

SUNGAI PUA 14. Padang Laweh
15. Sungai Pua
16. Batagak
17. Batu Palano
18. Sariak

IV

BANUHAMPU 19. Padang Lua
20. Sungai Tanang
21. Taluak Ampek Suku
22. Pakan Sinayan
23. Kubang Putiah
24. Ladang Laweh
25. Cingkariang
V IV KOTO 26. Koto Tuo
27. Balingka
28. Guguak Tabek Sarojo
29. Koto Panjang



30. Sianok Anam Suku
31. Sungai Landia
32. Koto Gadang
VI MALALAK 33. Malalak Utara
34. Malalak Selatan
35. Malalak Barat
36. Malalak Timur
VII CANDUANG 37. Canduang Koto Laweh



38. Lasi
39. Bukik Batabuah
VIII KAMANG MAGEK 40. Kamang Mudiak



41. Magek
42. Kamang Hilia
IX TILATANG KAMANG 43. Koto Tangah



44. Kapau

45. Gadut
X PALUPUAH 46. Nan Tujuah



47. Pagadih
48. Koto Rantang
49. Pasia Laweh
XI TANJUNG RAYA 50. Maninjau



51. Tanjung Sani
52. Koto Kaciak
53. Koto Gadang VI Koto
54. Koto Malintang
55. Duo Koto
56. Paninjauan
57. Sungai Batang
58. Bayua
XII MATUR 59. Lawang



60. Matua Mudik
61. Matua Hilia
62. Panta Pauh
63 Tigo Balai
64. Parit Panjang
XIII PALEMBAYAN 65 Ampek Koto Palembayan



66. Sipinang
67. Sungai Puar
68 Baringin
69. Tigo Koto Silungkang
70. Salareh Aia
XIV LUBUK BASUNG 71. Garagahan



72. Kampung Tangah
73. Lubuk Basung
74. Manggopoh
75. Kampung Pinang
XV AMPEK NAGARI 76. Batu Kambing



77. Bawan
78. Sitanang
79. Sitalang
XVI TANJUNG MUTIARA 80. Tiku Utara



81. Tiku Selatan
82 Tiku Limo Jorong

DAFTAR  NAGARI  KABUPATEN 50 KOTA

NO KECAMATAN NO NAGARI
I SITUJUH LIMO NAGARI 1. Situjuh Gadang
2. Situjuah Bd.Dlm
3. Situjuh Ld.Laweh
4. Situjuh Batu
5. Tungka
II LUAK 6. Mungo
7. Andaleh
8. Sei.Kumayang
9. Siabu-Kabu Tjg Aro
III HARAU 10. Taratang
11. Sarilamak
12. Solok Bio-Bio
13. Harau
14. Gurun
15. Lbk Batingkok
16. Koto Tuo
17. Batu Balang
18. Bukik Limbuku
19. Taram
20. Pilubang
IV PAYAKUMBUH 21. Taeh Bukik
22. Taeh Baruah
23. Kt. Tgh Simalanggang
24. Kt Baru Simalanggang
25. Simalanggang
26. Piobang
27. Sei. Baringin
V LAREH SAGO HALABAN 28. Ampalu
29. Halaban
30. Sitanang
31. Tanjuang Gdg
32. Labuah Gunung
33. Balai Panjang
34. Bukik Sikumpa
35. Batu Payuang
VI AKABILURU 36. Kt.Tangah Bt.Batahan
37. Batu Hampa
38. Sariak Laweh
39. Sei. Balantak
40. Suayan
41. Pauah Sangik
42. Durian Gadang
VII GUGUAK 43. Sungai Talang
44. Guguak Viii Koto
45. Kubang
46. Simpang Sugiran
47. Vii Koto Talago
VIII MUNGKA 48. Mungka
49. Jopang Mangganti
50. Talang Maur
51. Simpang Kapuak
52. Sungai Antuan
IX SULIKI 53. Suliki
54. Kurai
55. Sei Rimbang
56. Limbanang
57. Tanjuang Bungo
58. Andiang
X GUNUANG OMEH 59. Koto Tinggi
60. Talang Anau
61. Pandam Gadang
XI BUKIK BARISAN 62. Baruah Gunuanh
63. Sei. Naniang
64. Koto Tangah
65. Banja Loweh
66. Maek
XII PANGKALAN KT BARU 67. Koto Alam
68. Mangilang
69. Pangkalan
70. Gunuang Malintang
71. Tanjuang Balik
72. Tanjuang Pauh
XIII KAPUR IX 73. Koto Lamo
74. Lubuak Alai
75. Muaro Paiti
76. Koto Bangun
77. Durian Tinggi
78. Sialang
79. Galugua

DAFTAR  NAGARI  KABUPATEN SOLOK

NO

KECAMATAN NO

NAGARI

I

Pantai Cermin 1. Lolo
2. Surian

II

Lembah Gumanti 3. Alahan Panjang
4. Sungai Nanam
5. Salimpat
6. Aia Dingin

III

Hiliran Gumanti 7. Talang Babungo
8. Sarik Alahan Tigo
9. Sungai Abu

IV

Payung Sekaki 10. Sirukam
11. Supayang
12. Aia Luo

V

Tigo Lurah 13. Rangkiang Luluih
14. Tanjung Balik Sumiso
15. Batu Bajanjang
16. Garabak
17. Simanau

VI

Lembang Jaya 18. Batu Banyak
19. Bukik Sileh
20. Salayo Tanang
21. Koto Laweh
22. Limau Lunggo
23. Koto Anau

VII

Danau Kembar 24. Simpang Tanjung Nan IV
25. Kampung Batu Dalam

VIII

Gunung Talang 26. Cupak
27. Koto Gaek
28. Talang
29. Guguak
30. Jawi-jawi
31. Sungai Janiah
32. Batang Barus
33. Aia Batumbuak

IX

Bukit Sundi 34. Parambahan
35. Muaro Paneh
36. Dilam
37. Bukik Tandang
38. Kinari

X

IX Koto Sungai Lasi 39. Sungai Durian
40. Bukik Bais
41. Taruang-taruang
42. Pianggu
43. Sungai Jambur
44. Guguak Sarai
45. Koto Laweh
46. Indudur
47. Siaro-aro

XI

Kubung 48. Koto Baru
49. Salayo
50. Koto Hilalang
51. Gantuang Ciri
52. Tanjung Bingkung
53. Gaung
54. Panyakalan
55. Saok Laweh

XII

X Koto Singkarak 56. Saniang Baka
57. Sumani
58. Koto Sani
59. Singkarak
60. Tikalak
61. Aripan
62. Tanjung Alai
63. Kacang

XIII

X Koto Diatas 64. Sulit Aia
65. Tanjuang Baliak
66. Paninjauan
67. Pasilihan
68. Bukit Tanduang
69. Siberambang Ateh
70. Kuncia
71. Katialo
72. Lubang Panjang

XIV

Junjuang Siriah 73. Paninggahan
74. Muaro Pingai

DAFTAR  NAGARI  KAB. SOLOK  SELATAN

NO KECAMATAN NO NAGARI
I KOTO PARIK GDG DIATEH 1. Pakan Rabaa
2. Pakan Rabaa Utr
3. Pakan Rabaa Tgh
4. Pakan Rabaa Tmr
II SUNGAI PAGU 5. Pasir Talang
6. Sako Pasia  Talang
7. Koto Baru
8. Pulakek
9. Pasar Muara Labuah
10. Bomas
11. Sako Utr Pasia Tlg
12. Sako Slt Pasia Tlg
III PAUH DUO 13. Alam Pauh Duo
14. Pauh Duo  Nan Batigo
15. Luak Kapau  Alam Pauh Duo
16. Kapau Alam  Pauh Duo
IV SANGIR 17. Lubuk Gadang
18. Lubuk Gadang Sltn
19. Lubuk Gadang  Tmr
V SANGIR BALAI TIGO 20. Sungai Kunyit
21. Sungai Kunyit Barat
22. Talao Sungai Kunyit
23. Talunan Maju
VI SANGIR JUJUAN 24. Lubuk Malako
25. Padang Air Dingin
26 Bidar Alam
27. Padang Limau Sundai
28. Padang Ganting
VII SEI BATANG HARI 29. Ranah Pantai Cermin (Rpc)
30. Lbk Ulang Aling
31. Lubuk Ulang Aling Sltn
32. Lbk Ulang Aling Tgh
33. Dusun Tangah
34. Sitapus
35. Abai

DAFTAR  NAGARI  KABUPATEN PASAMAN

NO

KECAMATAN

NO

NAGARI

I

Tigo Nagari 1. Malampah
2. Ladang Panjang
3. Binjai

II

Simpang Alahan Mati 4. Simpang
5. Alahan Mati

III

Bonjol 6. Koto Kaciak
7. Limo Koto
8. Ganggo Hilia
9. Ganggo Mudiak

IV

Lubuk Sikaping 10. Tanjuang Beringin
11. Jambak
12. Durian Tinggi
13. Pauah
14. Aia Manggih
15. Sundata

V

Panti 16. Panti

VI

Padang Gelugur 17. Padang Gelugur

VII

Rao Selatan 18. Tanjung Betung
19. Lansek Kadok
20. Lubuak Layang

VIII

Rao 21. Taruang-Taruang
22. Padang Mantingg

IX

Rao Utara 23. Koto Rajo
24. Koto Nopan
25. Languang
26. Lubuak Gadang

X

Mapat Tunggul 27. Pintu Padang
28. Muaro Tais

XI

Mapat Tunggul Selatan 29. Silayang
30. Muaro Sei Lolo

XII

Duo Koto 31. Cubadak
32. Simpang Tonang

DAFTAR  NAGARI  KAB PASAMAN BARAT

NO

KECAMATAN

NO

NAGARI

I

SUNGAI BEREMAS 1. Aia Bangih

II

LEMBAH MELINTANG 2. Ujung Gading

III

PASAMAN 3. Lingkuang Aua
4. Aia Gadang
5. Aua Kuniang

IV

TALAMAU 6. Kajai
7. Talu
8. Sinuruik

V

KINALI 9. Kinali
10. Katiagan Mandiangin

VI

GUNUNG TULEH 11. Muaro Kiawai
12. Rabi Jonggor

VII

RANAH BATAHAN 13. Batahan
14. Desa Baru

VIII

SASAK RANAH PASISIE 15. Sasak

IX

SUNGAI AUR 16. Sungai Aur

X

RANAH BALINGKA 17. Parik

XI

LUHAK NAN DUO 18. Koto Baru
19. Kapar

DAFTAR  NAGARI  KAB PADANG PARIAMAN

NO KECAMATAN NO NAGARI
I Sungai Geringging 1. Malai III Koto
2. Kuranji Hulu
II IV Koto Aur Malintang 3. III Koto Amal
III Sungai Limau 4. Kuranji Hilir
5. Pilubang
VI V Koto Kampung Dalam 6. Campago
7. Sikucur
V V Koto Timur 8. Gunung Padang  Alai
9. Kudu Gantiang
10. Limau Puruik
VI Batang Gasan 11. Malai V Suku
12. Gasan Gadang
VII VII Koto 13. Lurah Ampalu
14. Lareh Nan Panjang
15. Balah Air
16. Sungai Sariak
VIII Padang Sago 17. Koto Baru
18. Batu Kalang
19. Koto Dalam
IX Patamuan 20. Sungai Durian
21. Tandikek
X 2 x 11 Enam Lingkung 22. Sicincin
23. Lubuk Pandan
24. Sungai Asam
XI 2 x 11 Kayu Tanam 25. Kapalo Hilalang
26. Kayu Tanam
27. Anduriang
28. Guguk
XII VI Lingkung 29. Pakandangan
30. Toboh Ketek
31. Parit Malintang
32. Koto Tinggi
33. Gadut
XIII Lubuk Alung 34. Lubuk Alung
XIV Batang Anai 35. Katapiang
36. Kasang
37. Sungai Buluh
XV Nan Sabaris 38. Kapalo Koto
39. Padang Bintungan
40. Pauh Kamba
41. Kurai Taji
42. Sunur
XVI Ulakan Tapakis 43. Ulakan
44. Tapakis
XVII Sintuk Toboh Gadang 45. Sintuk
46. Toboh Gadang

DAFTAR  NAGARI  KAB PESISIR SELATAN

NO

KECAMATAN

NO

NAGARI

I

Koto XI Tarusan 1. Siguntur
2. Taratak Sei. Lundang
3. Baruang2 Balantai
4. Baruang2 Balantai Selatan
5. Duku
6. Batu Hampar
7. Nanggalo
8. Ampang Pulai
9. Sungai Pinang
10. Kapuah
11. Kapuah Utara
12. Mandeh

II

Bayang 13. Pasar Baru
14. Koto Barapak
15. Gurun Panjang
16. Talaok

III

IV Nagari Bayang Utr 17. Pulik-puluik
18. Koto Ranah
19. Muaro Aie
20. Pancuang Taba

IV

IV Jurai 21. Painan
22. Bunga Pasang Salido
23. Salido
24. Sago Salido
25. Tambang
26. Lumpo

V

Batang Kapas 27. Taluak
28. Koto Nan Duo IV Koto Hilie
29. Koto Nan Tigo IV Koto Hilie
30. IV Koto Hilie
31. I V Koto Mudiak

VI

Sutera 32. Surantiah
33. Ampiang Parak
34. Amping Parak Timur
35. Taratak

VII

Lengayang 36. Kambang Utara
37. Kambang Timur
38. Kambang
39. Kambang Barat
40. Lakitan Utara
41. Lakitan Selatan
42. Lakitan Timur
43. Lakitan
44. Lakitan Tengah

VIII

Ranah Pesisir 45. Pelangai
46. Sungai Tunu Utara
47. Sungai Tunu
48. Sungai Tunu Barat

IX

Linggo Sari Baganti 49. Punggasan Utara
50. Punggasan Timur
51. Padang XI Punggasan
52. Punggasan
53. Lagan Mudik Punggusan
54. Lagan Hilir Punggasa
55. Air Haji

X

Pancung Soal 56. Muaro Sakai Inderapura
57. Tiga Sepakat Inderapura
58. Inderapura Barat
59. Inderapura
60. Kudo-Kudo Inderapura
61. Inderapura Selatan
62. Inderapura Timur
63. Inderapura Utara

XI

Basa IV Balai Tapan 64. Pasar Tapan
65. Sungai Gambir Sako Tapan
66. Talang Koto Pulai tapan
67. Tapan
68. Kubu Tapan
69. Binjai Tapan
70. Batang Arah Tapan
71. Ampang Tulak Tapan

XII

Lunang Silaut 72. Lunang Utara
73. Lunang
74. Lunang Selatan
75. Lunang Barat
76. Silaut

DAFTAR  NAGARI  KABUPATEN SIJUNJUNG

NO

KECAMATAN

NO

NAGARI

I

KUPITAN 1. Padang Sibusuk
2. Patamuan
3. Batu Manjulur
4. Desa Kamp.Baru

II

KOTO VII 5. Limo Koto
6. Padang Laweh
7. Guguak
8. Tanjung
9. Palaluar

III

SUMPUR KUDUS 10. Kumanis
11. Tj.Bonai Aur
12. Sisawah
13. Silantai
14. Unggan
15. Mangganti
16. Tamparungo
17. Sumpur Kudus

IV

SIJUNJUNG 18. Sijunjung
19. Muaro
20. Pematang Pjg
21. Aia Angek
22. Paru
23. Durian Gadang
24. Solok Ambah
25. Silokek
26. Kandang Baru

V

IV NAGARI 27. Palangki
28. Koto Tuo
29. Koto Baru
30. Muaro Bodi
31. Mundam Sati

VI

LB.TAROK 32. Lubuk Tarok
33. Lalan
34. Buluh Kasok
35. Silongo
36. Latang
37. Kampung Dalam

VII

TJG GADANG 38. Timbulun
39. Pulasan
40. Taratak Baru
41. Tj.Gadang
42. Tj.Lolo
43. Sibakur
44. Langki

VIII

KAMANG BARU 45. Sungai Lansek
46. Muaro Takung
47. Kamang
48. Aie Amo
49. Sungai Betung
50. Padang Tarok
51. Tjg. Kaliang
52. Siaur
53. Maloro
54. Lbk Tarantang
55. Parik Rantang

DAFTAR  NAGARI  KAB DHARMASRAYA

NO

KECAMATAN

NO

Nagari

I

PULAU PUNJUNG 1. Iv Koto Pulaupunjung
2. Sungai Kambul
3. Gunung Selasih
4. Sungai Dareh
5. Tabing Tinggi
6. Sikabu

II

IX KOTO 7. Silago
8. Lubuk Karak
9. Koto Nan Iv Dibawah
10. Balai

III

SITIUNG 11. Siguntur
12. Sitiuang
13. Gunung Medan
14. Sungai Duo

IV

TIMPEH 15. Timpeh
16. Taratak Tinggi
17. Tabek
18. Panyuharangan
19. Ranah Palabi

V

KOTO SALAK 20. Koto Salak
21. Padukuan
22. Pulau Mainan
23. Simalidu
24. Ampalu

VI

TIUMANG 25. Tiumang
26. Koo Baringin
27. Sipangkur
28. Sungai Langkok

VII

PADANG LAWEH 29. Padang Laweh
30. Batu Rijal
31. Sopan Jaya
32. Muaro Sopan

VIII

KOTO BESAR 33. Koto Besar
34. Abai Siar
35. Bonjol
36. Koto Gadang
37. Koto Laweh
38. Koto Tinggi
39. Koto Ranah

IX

ASAM JUJUHAN 40. Sungai Limau
41. Sinamar
42. Lubuk Besar
43. Tanjung Alam
44. Alahan Nan Tigo

X

KOTO BARU 45. Kot Baru
46. Ampang Kuranji
47. Sialang Gaung
48. Koto Padang

XI

SUNGAI RUMBAI 49. Sungai Rumbai
50. Sungai Rumbai Timur
51. Kurnia Koto Salak
52. Kurnia Selatan

Tour to Agam Regency – West Sumatra


Lake Maninjau & Paragliding (0°19’26.88″S 100°13’58.83″E)

Lake Maninjau Perhaps the most beautiful lake in Sumatra, Maninjau is far smaller and less developed thas its neighbour lake Toba to the north the road to the lake is famous for its forty four bends oftering superb panoramas as it meaders down to the water’s edge. The lake is punctuated by pretty Moorish styled mosques, perhap designed by some long ago Arab traders who came to her shores. Datted about the lake are small and friendly villages. Mountain bikes for rent ofter a perfect way to explore along the flat roads. Small hotels.

Maninjau Indah by Rudi Gusteno – West Sumatra

http://www.facebook.com/video/video.php?v=104623759549098&oid=184710841677

This aero sport is an annual tourism event in Maninjau Tourism Area. The take off location is on the top of Lawang Peak and landed in Bayur. Bayur is an area on the edge of Maninjau Lake. These activities have been done since the year 2000, which attended by both local and international contestants. This Paragliding event takes place on May every year. Comments from Overseas contestants, who participate in this event, the location which is part of Agam Regency is excellent. The ideal height and declivity of the hill with beautiful scenery gave unforgettable memories for them.

Maninjau Paraglider by Kurniawan Masud – West Sumatra

The “44 turns”, forty-four numbered(!) hairpin bends up the mountain from where you can see a panoramic of lake Maninjau. Each tour requires at least 6 hours and usually held from 9AM to 3PM (including a stop at some restaurants). In 2010, the price is ranging from $70/car for up to 5 people. Hire a car is highly recommended if you’re in a group of more than 4 people. Car’s price includes driver, fuel, entry ticket, and parking fee. Tips aren’t compulsory, lunch invitation is more than enough. For your note, most of the places require ticket and will charge a parking fee.  Another option is hiring a car and arranging with the driver to visit the places in Minangkabau and Lake Maninjau. If you are alone, it is also possible to find guides in the Sianok Canyon park who will take you to Lake Maninjau with a motorbike (ask for Parta e.g., no fixed price, he will take what you give him). In any case, depart earlier, as the tour will take all day

Adventure Mountaineering Tri Arga Mountain (Marapi  – Singgalang – Tandikek)
Marapi Mountain (0°23’43.41″S 100°27’35.44″E)
Marapi (also known as Merapi or Berapi) is a complex volcano in West Sumatra, Indonesia. Its name means Mountain of Fire, and it is the most active volcano in Sumatra. Its elevation is 2,891.3 metres (9,485.9 ft). A number of cities and towns are situated around the mountain, including Bukittinggi, Padang Panjang and Batusangkar.

Menatap Kawah merapi by Anggoman – West Sumatra

According to legend, the mountain is the site first settled by the Minangkabau people after their ship landed on the mountain when it was the size of an egg and surrounded by water.There are large numbers of upright burial stones in the region which are oriented in the direction of the mountain, indicating it’s cultural significance.
Marapi is the most active volcano on the island of Sumatra in Indonesia. It has a broad summit area with trees and brush covering the highest peak. West of the summit are five to six active craters within the caldera known as Bancah. Marapi has had fifty (as of 2001) recorded eruptions since the late 1700’s, and is still active today. The volcano is one of the two peaks rising south of the city of Bukkinggi.

Singgalang Mountain (0°23’32.76″S 100°20’1.70″E)
Singgalang is a volcano in West Sumatra, Indonesia. Its elevation is 2,877 m (9,439 ft). It is a twin volcano with Mount Tandikat, which is located to the south-south-west of Singgalang. However, only Tandikat has had historical volcanic activity. The cities of Bukittinggi and Padang Panjang are located adjacent to the mountain.
Singgalang is a beautiful and scenic volcano, and unlike its neighbor, Marapi, it is old and extinct. Within the crater of the volcano is a beautiful lake known as Telago Dewi. The volcano is one of the two peaks rising south of the city of Bukkinggi.

Singgalang dari Merapi by ardi junaidi – West Sumatra

From Kotabaru, there are several route possibilities for accessing the main trail heading up to the summit of Singgalang A local guide is certainly of great help. Check around in Kotabaru. From Kota Baru, take the trail/road SW to Pandai Sikat. From Pandai Sikat, take the trail (confusing) north through many fileds, farms, and homes before reaching a small villiage. From the villiage a trail heads west to another small villiage known as Pago Pago. From Pago Pago, a rough trail heads west up the ridge to the summit of Singgalang. The trail is challenging and little used, and you must duck and crawl under several low hanging trees (see photo). There is a beautiful lake known as Telago Dewi in the main crater of the volcano.

Tandikek Mountain (0°25’53.45″S 100°19’9.94″E)
Tandikek is a stratovolcano in West Sumatra, Indonesia. Its elevation is 2,438 m (7,999 ft). It is a twin volcano with Mount Singgalang, which is located to the north-north-east of Tandikek. However, only Tandikek has had historical volcanic activity. The city of Padang Panjang is located at the foot of the mountain.

Pandai Sikek village (0°24’5.05″S 100°23’23.64″E)
Pandai Sikek village is 13 km south of Bukit Tinggi and famous for its hand wo¬ving and carving industry. The village has a thousand of looms and turning out richly colored cloth. Carved wooden ornaments and furniture also made here. A welknown village for its fine quality Songket and wood carving on a small side road not far from Bukittinggi, Pandai Sikek is known for the fine quality Songket, silk and gold thread traditional weavings produced here. Some of the work is so fine, that one small piece of cloth can take month of arduous work to complete. Souvenirs as well as traditional “selendang and “sarung” are available. Fine quality wood carving is also made in the surrounding villages

http://www.facebook.com/album.php?id=100000044240842&aid=9147

call me :

Armen Zulkarnain (emen)
Personal Guide in West Sumatra
+628126640902
+62751447191
email: emeneschoobie@yahoo.co.id
http://www.facebook.com/armen.zulkarnain

Sistem Kanagarian dalam sebuah konsep Otonomi Daerah


oleh : Armen Zulkarnain Caniago

Nagari suatu konsep yang lama terpendam tak terpakai akibat Konstelasi Politik di masa orde baru yang mengharuskan penyeragaman sistem pemerintahan hingga ke level terendah pada suatu masyarakat.

Dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1979 tentang Pemerintahan Desa, status Nagari dihilangkan, dan jorong-jorong ditingkatkan statusnya menjadi desa. Kedudukan Wali Nagari dihapus dan administrasi pemerintahan dijalankan oleh para Kepala Desa.

Dengan berlakunya Otonomi Daerah pada tahun 2001, istilah selain “Nagari” beserta keistimewaannya kembali digunakan di Sumatera Barat

berikut daftar nagari diseluruh wilayah Sumatera Barat
http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_nagari_di_Sumatera_Barat

Budaya politik Minang yang egaliter meyakini keutuhan Indonesia ditentukan oleh kerelaan pemerintah pusat memberikan otonomi seluas-luasnya kepada setiap daerah. Sementara budaya politik Jawa yang sentralistis hierarkis meyakini keutuhan dan kemakmuran Indonesia tergantung pada kuatnya kontrol pusat.

Pada Sistem Kanagarian tidak berlaku sistem “top down” yang mengikuti instruksi dari atas, akan tetapi berawal dari anak nagari setempat yang lebih memahami apa saja permasalahan & hal yang diperlukan dalam memajukan nagarinya. Tentu saja yang paling paham dengan kondisi Nagari Sitanang adalah anak Nagari Sitanang sendiri, begitu juga dengan nagari-nagari yang lain.

Pemberlakuan Sistem pemerintahan Desa sejak 1979 hingga 2004 di ranah minang telah melakukan proses pengebirian selama lebih dari 2 generasi, rakyat lalu terbiasa menjadi penurut dan takluk, lalu mengiyakan apa saja yang datang dari penguasa daerah yang menjadi perpanjangan tangan pemerintah pusat, walaupun bertentangan dengan hati nurani.

Hal ini menghilangkan sifat kritis & memasung kreativitas yang saat ini tidak sesuai lagi dengan kondisi zaman yang lebih kompleks yang membutuhkan peran aktif dari seluruh lapisan masyarakat. Dengan partisipasi aktif sebenar kemajuan daerah akan lebih mudah tercapai karena memiliki energi yang tidak terbatas & sumber kreativitas yang tak tebatas pula.

Kemajuan suatu nagari tidak bergantung pada seorang Gubernur, Bupati atau pun Camatnya. Hal ini berpulang kembali kepada masyarakat nagari tersebut yang berada di kampung halaman didukung oleh para perantau yang bisa membagi pengalamannya dan kemampuan finansial & serta manajerial. Sebuah kebijakan yang diambil dalam kanagarian terlebih dahulu dibicarakan oleh seluruh elemen masyarakat nagari dengan musyawarah & mufakat, dengan demikian bisa dihindari kepentingan suatu kelompok atau golongan dengan lebih mengemukakan kepentingan masyarakat banyak.

Pemerintah daerah (Pemda) lebih bersifat sebagai fasilisator dengan memberi kemudahan dalam hal kemajuan nagari seperti :

1. Peningkatan kualitas Infrastruktur fisik dan sosial,
seperti jalan, kereta api, air bersih, bandara, kanal, waduk, tanggul, pengelolahan limbah, perlistrikan, telekomunikasi, sekolah, rumah sakit & surau.

2. Pelayanan transfer teknologi & manajemen
seperti pelatihan teklogi pertanian, manajemen bisnis, dengan nara sumber kalangan praktisi & profesional yang dibiayai oleh Pemda.

3. Kemudahan & Iklim usaha yang kondusif
seperti memberikan kemudahan birokrasi & kemudahan finasial dalam hal pendanaan usaha.

——————————————————————————————————————

Lintas Sejarah Minangkabau dalam politik IndonesiaA. Masa Orde Lama, Minangkabau yang Memberontak dan Kalah

Setelah tahun 1955, orang Minang melihat otonomi daerah hanya tinggal omongan. Orang Minang melihat Soekarno menjalankan kekuasaan secara draconian (keras dan kejam) baik terhadap institusi sipil maupun militer. Di era ini visi Sumbar (pada masa itu Sumatera Tengah) yang demokratis dan egaliter berhadapan dengan konsep kekuasaan Jawa yang feodal dan sentralistis.

B. Masa Orde Baru, Minangkabau yang patuh pada kekuasaan

Sumatera Barat memang mendapatkan hal yang secara lahiriah menakjubkan, dan beberapa kali mendapat anugerah Adipura. Untuk keberhasilan itu, para mantan gubernur Sumbar & praktisi Sumbar pun naik kelas menjadi menteri dalam kabinet Presiden Soeharto.

Hasil yang digapai Sumbar di masa Orde Baru ternyata harus dibayar mahal dan kontan, dimana

  1. Masyarakat politik Minang kehilangan harta yang paling berharga, yaitu sikap kritisnya terhadap kekuasaan pusat.
  2. Sumbar kehilangan “sistem pemerintahan Kanagarian” yang menjadi ruh politik masyarakat minangkabau . Akibatnya, karakter politik Minang yang menekankan desentralisasi dan egaliter dalam politik Indonesia merdeka lenyap dari pentas politik nasional. Sejak itu Sumbar tidak lagi menjadi “pusat alternatif”, melainkan hanya sekadar menjadi satu daerah di antara daerah lainnya.
Seluruh dinamika politik Sumbar dan hubungannya dengan pemerintah pusat bisa kita katakan sejalan dengan pepatah Minang yang mengatakan,sakali aie gadang, sakali tapian barubah

C. Masa Reformasi hingga saat ini, Minangkabau yang kembali mencari jati diri

Sejak diberlakukannya UU 22 tahun 1999 & UU 25 tahun 1999 tentang otonomi daerah dimana Pemerintahan daerah di tingkat kabupaten & kota memiliki kewenang yang lebih luas untuk mengatur sendiri daerahnya, peluang kembali ke sistem pemerintahan nagari terbuka lebar yang mana disikapi secara cepat oleh masyarakat Sumbar dengan kembali menghidupkan kanagarian-kanagarian yang telah lama tertidur.

Kini Sumbar terlihat sedang meraba-raba tepian baru di era otonomi ini, dimana pemahaman tentang bernagari telah banyak terlupakan oleh masyarakat. Banyak dari mamak, anak kemanakan dan seluruh lapisan masyarakat sumbar yang kurang memahami konsep suatu nagari yang selama lebih 20 tahun tidak pernah diterapkan. Dengan demikian paling tidak ada 2 generasi yang vakum sama sekali dengan apa yang dimaksud dengan Nagari.

————————————————————————
Sebagai Anak Nagari, apa yang harus kita lakukan?

Sejalan dengan hal ini, adat minangkabau yang berlandaskan kepada ajaran agama islam dengan “adat basandi syarak, syarat basandi Kitabullah” diberikan peluang sebesar-besarnya untuk kembali diterapkan dalam kehidupan masyarakat minangkabau.Oleh karena itu hendaknya apabila dunsanak yang berada di rantau alangkah baiknya menyisihkan beberapa hari apabila pulang ke kampung halaman untuk bermusyawarah dengan dunsanak di kampung halaman untuk mendiskusikan hal – hal yang dapat memajukan nagari.

Beberapa hal yang perlu segera kita dilakukan bersama-sama,

  1. Memahami kembali budaya minangkabau yang selama ini kurang dipahami oleh masyarakat minangkabau.
  2. Budaya selalu bersifat dinamis berbanding lurus dengan kedinamisan masyarakat yang menjadi elemen utama dari kebudayaan tersebut. Oleh karena budaya masyarakat minang tidaklah seragam sesuai dengan kondisi masyarakat & karakteristik daerah yang berbeda, sebagai contoh budaya di pesisir tentu ada perbedaan dengan budaya di dataran tinggi.

    Oleh karena itu sudah sepatutnya kita mulai kembali membaca, berdiskusi, membahas budaya adat istiadat minangkabau yang berlaku di kanagarian masing-masing bersama sanak famili kita.

  3. Melakukan diskusi-diskusi dengan sesama anak nagari terhadap kemajuan nagari, baik diperantauan ataupun dikampung halaman.
  4. Bagi dunsanak yang merantau hendaknya menyisihkan beberapa hari apabila pulang ke kampung halaman dengan memperhatikan kondisi kampung halaman, apa saja hal-hal yang perlu dilakukan untuk kemajuan nagari.

    Hal ini bisa dilakukan dengan cara bertahap, dimulai dari level terkecil pada paruik/kaum masing-masing, kemudian ke tingkat jorong dan terakahir ke tingkat nagari.

  5. Sudah saatnya perantau melakukan planning bila masanya harus kembali ke kampung halaman dan menetap dikampung.
  6. Karantau madang di ulu, babungo alah babuah balun
    Karantau bujang dahulu, karano di kampuang baguno alun

    Sebagai seorang laki-laki di minangkabau, memiliki peran sebagai ayah & mamak, tugas kita sebagai orang tua adalah menafkahi anak lahir & batin hingga mereka bisa berjalan sendiri. Selanjutnya apabila anak-anak telah dewasa, peran sebagai mamak harus pula kita laksanakan, dengan menjaga anak & kemanakan, memelihara pusako nenek moyang, memberikan transfer ilmu & pengalaman yang kita peroleh selama diperantauan.

    Dunsanak sakalian, karena merantau pada dasarnya dilakukan untuk memajukan kampung halaman.

    Satinggi-tinggi bangau tabang, namun pulang juo kakubangan
    Sajauah mano urang marantau takana juo kampung halaman

  7. Mambangkik Batang nan Tarandam.
  8. Penghulu dalam sistem pemerintahan kanagarian memiliki akses penting dalam mewakili kepentingan kaum yang dikepalainya. Hal ini sangatlah urgent, dimana kaum yang belum mengangkat datuk penghulu di kaumnya tidak memiliki hak suara dalam suatu perundingan musyawarah & mufakat dalam kanagarian.

    Hendaknya pula seorang penghulu adalah manusia yang memiliki kualitas terbaik secara lahir & bathin di kaumnya dan sebaik-baiknya seorang penghulu adalah yang tinggal di kampung halaman atau paling tidak masih berdomisili di sumatera barat. Hal ini sangat diperlukan karena Penghulu akan sering melakukan musyawarah & mufakat dengan anak kemanakan & seluruh elemen masyarakat di limbago kanagarian. Akan terjadi ketidakefesienan apabila seorang penghulu bermukim diluar sumbar sehingga menyulitkan komunikasi dengan limbago kanagarian & anak kemanakan.

    Pada saat ini ada beberapa pejabat & pengusaha di level nasional yang diangkat menjadi penghulu dikaumnya, memang merupakan hal yang sangat membanggakan bagi kita semua. Namun untuk memajukan nagari hal-hal yang bersifat kebanggaan tidak berbanding lurus dengan kemajuan nagari, kalau boleh meminjam pituah asing,

    the right man, on the right place & on the right time
    orang yang tepat ditempat yang tepat & saat yang tepat

  9. Memahami benar sifat Egaliter yang dijunjung dalam adat & budaya minangkabau.
  10. Egalter adalah persamaan hak & sederajat dalam suatu masyarakat, tanpa memandang individu dengan suatu perbedaan dan tingkat sosial. Tidak memandang manusia karena hartanya, karena kekuasaan, karena kepintarannya. Apabila hal ini bisa diterapkan secara sungguh, akan tercipta masyarakat yang saling menghargai, menjunjung tinggi hak azazi setiap individu dengan demikian membawa rahmatan lil alamin kedalam hidup bermasyarakat. Dengan memengang tegus azas persamaan hal ini, akan bisa menyelesaikan seluruh permasalahan dengan cara musyawarah & mufakat.

    Kamanakan barajo ka Mamak
    Mamak barajo ka Pangulu
    Pangulu barajo ka Alua jo Patuik
    Alua jo Patuik barajo ka Nan Bana
    Nan Bana tagak sandirinyo

————————————————————————————————————-

Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia. QS 13:11

————————————————————————————————————-

Sebagai contoh konkret, saat ini di Kanagarian Kubang – Guguak – Lima Puluh Koto, setiap hari kamis sejak Maghrib hingga tengah malam penduduk nagari diwajibkan mematikan TV dengan harapan disetiap keluarga mengadakan majelis pengajian al Quran disetiap rumah masing-masing. Pelanggaran terhadap kebijakan tersebut diberikan sanksi oleh Kerapatan Adat Nagari Kubang.

Kami berharap adanya peran aktif dunsanak sekalian terhadap kemajuan nagari masing-masing. Karena kemajuan sebuah nagari tidak bergantung kepada seorang Gubernur, Bupati, Camat atau seorang Wali Nagari. Kemajuan sebuah nagari tergantung pada peran aktif seluruh lapisan anak nagari yang peduli dengan kampung halamannya.

Semoga bermanfaat bagi dunsanak sekalian, sehingga kita bisa membangun kembali kampung halaman, amin ya Rabbal alamin.

penulis adalah Admin Pituah Adat Minangkabau di situs jejaring sosial facebook

Jinih bakato (jenis perkataan)


oleh : Abraham Ilyas
http://nagari.or.id/

Ucapan (perkataan) dibagi dari 3 x 4 jinih urang, nan masing-masing mempunyai tuah (sifat) surang-surang. Ado pun jinih bakato adalah :

  1. Kato urang alim ulamo, kato hakikat
    (berdasarkan tafsir Alquran dan hadis nabi)
  2. Kato urang gaek, kato manyalasai
    (perkataan orang tua harus menyelesaikan masalah)
  3. Kato pamimpin, kato nan balipek, yaitu kato nan mpek
    (pemimpin harus menguasai semua kata nan empat)
  4. Kato rajo, kato parentah
    (ucapan raja merupakan perintah yang tidak bisa dibantah,sepanjang ucapannya benar)
    rajo alim rajo disambah,
    rajo lalim rajo disanggah
  5. Kato hulubalang/dubalang, kato mandareh
    (tentara berkata tegas/keras)
  6. Kato urang bijak, kato mangalah
    (orang bijak tak pernah mengatakan/memaksakan kepintarannya)
  7. Kato urang cadiak, kato ba makno
    (dapat dipertanggungjawabkan)
  8. Kato urang basa, kato mardeka
    (orang dewasa, bebas dan bertanggung jawab dalam perkataannya)
  9. Kato urang banyak, kato bagalau
    (kacau dan tidak bisa dipertanggung jawabkan)
  10. Kato pagawai, kato maiyokan
    (hanya melaksanakan aturan-aturan yang telah ditetapkan)
  11. Kato padusi, kata marandah
    (tidak sombong)
  12. Kato urang mudo, kato nan manih
    (yang baik-baik saja)

semoga bermanfaat, amin ya Rabbal alamin

Adab Sopan Santun Di Minangkabau


Babaso Basi (Sopan Santun)
Oleh: AB. Dt. Majo Indo

Randah bilang-bilang disuruak-i
Tinggi kayu aro dilangkahi
Ketek banamo gadang bagala
Manyuruak bungkuak, malompek patah

Pai jo rundingan, tingga jo mupakaik
Bapailah batinggalah
Nan capek tibo dahulu
Nan lambek datang kudian

Muluik manih kucindan murah
Kato dahulu basitinah
Kato kudian basicapek

Indak nan sirah salain kundi
Indak nan bulek salain sago
Indak nan indah salain budi
Indak nan elok salain baso
Budi haluih bak lauik dalam
Muluik manih baso katuju

Nan kuriak kundi
Nan merah sago
Nan baiak budi
Nan indah baso

Cinto ka adaik jo limbago
Mamuliekan sagalo janji
Ilimu banyak pangatahuan dalam
Bak bataburan bintang di langik
Sabanyak kasiak di pantai
Sadalam aie di lautan

Tunduak jo sujuik pado Allah
Maikuik sagalo parentah Tuhan
Samparono iman jo Islamnyo
Malangkok-i sari’aik jo rukunnyo

Pandai baliku di nan tarang
Pandai balinduang di nan paneh
Pandai maambiak patangahan
Pandai maagak maagiahkan
Dibaliak-baliak mangko dibalah

Talangkang carano kaco
Badarai carano kendi
Padi nan samo digantangkan
Bacanggang karano baso
Bacarai karano budi
Itu nan samo dipantangkan

Ilimu padi nan dipakai
Makin barisi makin runduak
Bagaue barandah hati
Muluik manih kuncindan murah
Budi haluih bahaso katuju
Pandai manyasuaikan pargaulan
Indak ditinggikan dirandahkan
Nan tuo dipamuliekan
Samo gadang lawan baiyo
Nan ketek dikasiahi

Dibagak urang kito indak ganta
Karano kito indak pacakak
Dikayo urang kito indak sagan
Karano kito indak mamintak
Dipandai urang kito indak ka batanyo
Karano kito tak ka baguru

Dipangkek urang kito indak malu
Karano kito indak mintak karajo
Dikuaso urang kito indak patuah
Karano kito bukan pisuruah
Dibudi jo baso basi sajo kito nan tunduak

Elok parangai duduak tagak
Bataritik minum jo makan
Tabaokan sopan jo santunnyo
Anggota nan tujuah dipagunokan

Jiko pai kaparalek-an
Duduak tagak ado jangkonyo
Baso jo basi usahlah lupo
Nan tuo didahulukan
Samo gadang dipabasokan

Kok sairiang jo nan tuo
Usah malangkah mandahului
Jiko bagageh dek takaja
Mintak maaf jo karilaan
Mintak tabiak, nak dahulu

Kok duduak di nan tinggi
Sugirolah capek tagak badiri
Mintak baganti tampek duduak
Eloknyo nan tuo nan di ateh

Kok samo makan jo nan tuo
Tunggu dahulu basuah tangan
Kalo dahulu nak sudah makan
Nantikan salasai nan tuo-tuo

Duduak makan jan mancangkuang
Duduak baselo elok-elok
Suok nasi dipaketek
Mangunyah jan mancapak
Jan mangecek sadang makan

Kalo taraso nak mandaham
Paliangkan muko ka balakang
Makan jan banyak-banyak
Napsu paralu dibatehi

Jikok makan bakawan-kawan
Kok nak dahulu salasai sudah
Mintak rila mambasuah tangan
Bao kamuko tampek basuah
Tangan nan jan dicabuakkan
Toyong ka piriang mambasuahnyo
Jari nan jan digalatiakkan

Kok duduak basamo jo nan tuo
Banyak rundiang nan disabuik
Banyak pitua nan didanga
Papatah patitih salo manjalo
Banyak pangaja nan kadiambiak
Dapek baraja indak baguru
Dapek pitua sadang duduak
Bak bilalang dapek di manuai
Bak dapek ikan sadang basiang

Ado pun nan disabuik parampuan
Mamacik taratik jo sopan
Tahu mamakai baso basi
Tahu di hereang sarato gendeang
Mamakaikan raso jo pareso
Manaruah malu jo sopan

Manjauahi sumbang jo salah
Muluik manih baso katuju
Kato baiak gulo di bibie
Laku elok kucindan murah

Dinan dangkek basijingkek
Di nan dalam basisalam

Hiduik bak tumo
Di kain putiah bantuaknyo putiah
Di kain hitam nampaknyo hitam

———————————————————————–

memahami pituah perlu melapangkan diri, membuka hati
sehingga makna kias dan yang tersurat mudah dipahamisemoga bermanfaat, amin ya Rabbal alamin

Penghulu – Minangkabau Culture


Penghulu

Penghulu – Minangkabau Culture A unit of family in Minangkabau society as mentioned above is consist of big family which is called pariuk or perut, kampueng or suku, depending on the area, weather they are on lowland or on the mountain area. But it shows the smallest unit of a family, reflected in the architecture of their house called ” Rumah Gadang” Kampueng or Suku was formed by Datuk Parpatih Nan Sebatang based on his visit to China. The way the Chinese identify their family by using family names amazed him and inspired him to manage the people of Minangkabau with this system. At the beginning it is said only 2 groups were exist those were the group of Suku Koto Piliang and Suku Bodi Caniago. As the number and area of West Sumatra was to wide, each of these Suku again divided into smaller units. At some places a Suku had far bigger number of residents, while the Suku of their neighbors had much fewer members. Since the marriage is regulated between Suku, so it was not enough for one Suku that had bigger members to merry the Suku with fewer member. Based on this condition, again the bigger Suku was divided into smaller unit of Sukus called Paruik or Perut. Here Perut became the smaller unit of administration. A Suku or Perut is headed by 4 elders: The Penghulu, the Malim, the Manti and the Dubalang. In adat meetings, every invited party (usually males) can express his opinion freely. (Though Minangkabau culture is regarded matrilineal, only males can attend adat meetings). Criticisms can be addressed openly to a penghulu, a top leader of a nagari (district), so that the penghulu can accommodate everyone’s opinion before making decisions. Basically an individual can give any comment to anyone including elderly people; however, to someone older and higher in status, the comments should be addressed respectfully.

Penghulu by Eddy S

The only ethnic of Indonesia using mother line or mother genealogy as the main lineage of family heir in Indonesia. In relation to the family genealogy and heritages the Minangkabau has typical tradition called matrilineal or matriarchart system. Children are considered belong to the mother and her sister(s), not belong to father and his sister(s) or brother(s). A father seems to be out of the family, out of his wife and his children. He has no right to claim the heritage(s) of the family and acts as the guard only for the whole heritages and heirlooms of the family to be safe, or just like a security for a company. The concept of a family in Minangkabau society is different from the rest of Indonesian ethnic group, the core family ( father, mother and their children ) is not a family, but is only part of a of a family. The understanding of a family in Minangkabau society is a unit consist of mother’s sister(s), mother’s brother(s), son(s) and daughter(s) of mother’s sister(s). While father and his son(s) are belong to other family that is father’s sister(s).

-● WEST SUMATERA TOURISM & CULTURE ●-

http://www.facebook.com/group.php?gid=184710841677

Nagari Kubang


mesjid raya kubang

Kubang merupakan salah satu nagari yang ada di Kecamatan Guguk, Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat. Indonesia. Nagari ini terletak di bagian barat Kabupaten Lima Puluh Kota, atau sekitar 15 kilometer dari Kota Payakumbuh ke arah Koto Tinggi. Sebelah utara berbatasan dengan Nagari Limbanang, sebelah selatan dengan Nagari Guguak VIII Koto, sebelah Timur dengan Nagari Tujuah Koto Talago, dan sebelah Barat dengan Nagari Suayan. Kubang terkenal sebagai daerah penghasil tenun songket tradisional, selain dari nagari Pandai Sikek dan nagari Silungkang.

Selain itu nagari kubang terkenal oleh perantaunya yang berprofesi sebagai pedagang martabak kubang, martabak bandung/bangka, mata pencarian utama masyarakat Sungai Pua adalah pertanian padi, budidaya ikan gurame dan tenun songket tradisional nagari kubang.

Martabak Kubang

Martabak Kubang Hayuda

Sejarah perkenalan martabak seiring sejalan dengan martabak Kubang. Dikatakan Kubang, karena martabak tersebut berasal dari sebuah daerah di Kabupaten Lima Puluh Kota, Padang, Sumatera Barat. Awalnya, martabak dibuat dan diperkenalkan oleh H. Yusri Darwis di Sumatera Barat. Kala itu, martabak memang telah dikenal sebagai makanan asli Mesir.  Bercerita mengenai awal kesukesan Martabak Kubang, sebenarnya tak terlalu mulus.

H. Yusri Darwis

Sejarah perkenalan martabak seiring sejalan dengan martabak Kubang. Dikatakan Kubang, karena martabak tersebut berasal dari sebuah daerah di Kabupaten Lima Puluh Kota, Padang, Sumatera Barat. Awalnya, martabak dibuat dan diperkenalkan oleh H. Yusri Darwis di Sumatera Barat. Kala itu, martabak memang telah dikenal sebagai makanan asli Mesir.  Bercerita mengenai awal kesukesan Martabak Kubang, sebenarnya tak terlalu mulus.

Martabak kubang pertama kali dijual menggunakan gerobak di Padang, Sumatera Barat sekitar tahun 1974 oleh H. Yusri Darwis. Beliau saat ini sudah pensiun dari aktifitasnya dan menetap di kampung halaman untuk pengabdian pada masyarakat nagari kubang. Seluruh bisnis martabak kubang Hayuda saat ini dikelola oleh anak & keluarga beliau.

Songket Kanagarian Kubang

Songket Kubang adalah salah satu kerajinan tangan tenunan yang masih bertahan di antara 3 tenunan yang masih ada di Sumatera Barat. Selain di kanagarian Kubang, masih ada di Kanagarian Silungkang – kota Sawahlunto & Kanagarian Pandai Sikek Tanah Datar.

Kendala yang saat ini dirasakan pengerajin adalah sulitnya mencari bahan benang dan meneruskan regenerasi budaya bertenun yang saat ini hanya dikuasai oleh orang-orang berusia lanjut dengan umur 50-75 tahun.

Pengrajin Tenun Songket Tradisional Kubang

Anak-anak muda kurang begitu tertarik dengan bertenun songket yang dirasakan sulit dan tidk begitu menghasilkan karena pengerjaannya yang lama dan harga jual yang tidak begitu tinggi (hanya 200 ribu per bahan bajunya) sementara membuatnya memelukan waktu yang cukup lama (sekitar 1-2 minggu)

Budaya yang semakin tergerus dengan zaman, kampung-kampung  yang sepi ditinggalkan perantau, semoga program kembali ke sistem pemerintahan nagari akan mencoba mempertahankan tradisi.

Minangkabau yang ringkih dengan materi & kekuasaan


kamanakan barajo ka mamak,
mamak barajo ka panghulu,
panghulu barajo ka mufakat,
mufakat barajo ka alua jo patuik,
alua jo patuik barajo ka bana,
bana barajo kapado Al-Haq.
Inyo nan badiri sandirinyo,
itulah baru samparono adat.

dalam konteks pituah ini diajarkan rasa kebersamaan, senasib sepenanggungan baik susah maupun senang dimana rasa berbagi dalam masyarakat minang yang berupaya memperbaiki kualitas hidup secara lahir & bathin, bahu membahu & bergotong royong.

Tuntunan hidup yang menggunakan al Haq sebagai pedoman hidup adalah kebenaran yang tidak akan terbantahkan hingga akhir jaman, dimana Allah SWT telah memastikan hal itu dalam al Quran.

وَأَنْزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتَابِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ عَمَّا جَاءَكَ مِنَ الْحَقِّ لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنْكُمْ شِرْعَةً وَمِنْهَاجًا وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لَجَعَلَكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَلَكِنْ لِيَبْلُوَكُمْ فِي مَا آَتَاكُمْ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ إِلَى اللَّهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيعًا فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ

“Dan Kami telah turunkan kepadamu Al-Qur’an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu Kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu.” ( QS. al-Ma’idah: 48).

Jelas dituliskan pada QS. al-Ma’idah: 48 untuk berlomba-lomba berbuat kebajikan tentu saja dengan ilmu & pengetahuaan yang kita miliki. Tidak satu pun ada ayat Al Quran yang menjelaskan untuk berlomba-lombalah mencari kekuasaan & kekayaan.

namun seiring berjalannya waktu, dimana kekuasaan lebih menarik dari pada hidup senasib sepenanggungan, dimana materi lebih berkilau dari pada persaudaraan, disitu pula dimulai kemunduran masyarakat minangkabau.

pendidikan tidak berbanding lurus dengan rasa persaudaraan, dimana pendidikan memakan waktu & biaya sehingga sebagai individu merasa waktu & biaya yang telah ia keluarkan tidaklah pantas dibagi pada sanak family.

dimaso kini, tantu labiah banyak urang minang nan labiah terdidik dari pado maso dahulu. Nan basikolah sampai jenjang S1, S2 bahkan S3. Kalau dietong-etong labiah banyak nan bamukim diparantauan daripado di ranah minang.

Karantau madang dahulu, babungo babuah balun
Marantau bujang dahulu, dikampuang baguno alun

namun kini urang di rantau jarang nan ka pulang baliak tingga di kampuang, dek mungkin maraso indak baguno tingga di kampuang.

nan doktor labiah suko dirantau, karano banyak pasien nan bapitih, kok praktek dikampuang biko banyak nan perai. Nan pagawai labiah suko bakarajo di perusahaan, kok bausaho dikampuang baiko banyak lo dunsanak nan mintak ka perai pulo.

sabananyo, mencerminkan sikap nan indak picayo pado kemampuan diri sendiri, karano sikolah satinggi-tingginyo tatap juo bakarajo jo urang lain. nan namonyo bakarajo jo urang tantu harus patuah ka induak samang, dek alah bapuluah tahun patuah ka induak samang, sampai tagamang ka diri surang wakatu alah pensiun.

kok lah pensiun inyo, indak lo namuah pulang ka kampuang, dek lah tabiaso hiduk dirantau mangko tagamang hiduik dikampuang, dak talok hiduik dari hasia sawah sajo, kok makan dari hasia tabek sajo.

batambah pulo masalah nan baru, banyak panghulu nan jadi pejabat indak tacaliak pusako jo sanak dek sibuk hari-hari malobby-lobby jo bapolitik. Nan bedo kaum salingka nagari, lah tantu dunsanak urang nan sibuk, dipiliah pulo manjadi panghulu, tantu batambah petai – petai hiduik nanko.

batambah cilako seketek lai, dek dunsanak kito baragiah pulo gala datuak ka urang lua, nan urang kampuang lah maangguak pulo, mananti jatah nan indak kunjuang tibo.

Nak kaduang sibiran tulang, usah mangkaji mamajukan nagari, tinggi bana nak kanduang basikolah, kok indak babaliak tingga di kampuang, majukan sajo rantau nan di urang.

Nak kanduang sibiran tulang, usah mangkaji mamajukan ranah minang, indak baguno harato jo kapandaian di badan nanko, kok silaturahim indak kunjuang bajalani.

Nak kanduang sibiran tulang, jagolah kaum salingka nagari, mak tajago ranah minangkabau nanko. Usah dikaji nan gadang-gadang kalau nan ketek taruih taabaikan.

——————————————————————————————

Tulisan diatas bukan bermaksud menyindir bagi yang merasa tersindir, hanya berusaha mengingatkan bahwa mencari kehidupan yang lebih layak memang baik, menempuh pendidikan memang diharuskan, namun jangan melepaskan rasa sosial ditubuh kita.

Sebagai orang timur, solidaritas adalah salah satu modal terpenting untuk membangun masyarakat. Dimana hal ini tidak akan pernah kita dapatkan dari pendidikan yang kita tempuh. Dunia barat mengakui bahwa orang timur memang kalah ratusan tahun dengan teknologi, namun memiliki etos sosial yang jauh lebih tinggi dari dunia barat, hal ini telah dibuktikan oleh bangsa jepang, china & minangkabau dimasa perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Solidaritas merupakan dasar dari ajaran masyarakat minangkabau, dimana anggota kaum seiya sekata, saling menjaga satu sama lain sehingga memilih seorang yang layak menjadi penghulu sebagai pemimpin.

Penghulu merupakan orang yang didengar kaumnya, karena dipilih dengan keikhlasan hati dari seluruh anggota kaum. Penghulu pula yang mengawasi anak kemanakan, yang membimbing keluarga-keluarga untuk saling tolong menolong sehingga menciptakan kaum yang kuat secara agama, sehat dan secara ekonomi, santun dalam berperilaku.

Kaum yang mengerti dengan kebersamaan akan memilih penghulu yang memiliki tenggang sosial yang tinggi pada kaumnya. Yang memiliki waktu berbagi pada kaumnya. Oleh karena itu dunsanak sekalian, pilihlah penghulu yang memiliki waktu untuk berbagi, penghulu yang bermukim di nagari.

Sering sekali kita mendengar berita, seorang pengusaha sukses atau seorang pejabat besar dipilih kaumnya sebagai penghulu. Merupakan suatu hal yang amat membanggakan karena penghulu adalah seorang yang sukses atau memiliki kekuasaan.

Namun dibalik itu apakah sang datuk penghulu memiliki waktu berbagi pada kaumnya? seyogyanya seorang penghulu berfungsi mengontrol anak kemanakan yang tersebar dalam sejumlah keluarga, berfungsi menjaga pusako kaum yang berupa properti yang diwariskan turun temurun dari nenek moyang berupa tanah, sawah, kolam & perladangan. Akankah sang pengusaha & pejabat memiliki waktu untuk mengurusi tanah, sawah, kolam & perladangan?

Adalah alasan klise dengan menunjuk seorang panungkek yang bermukim di nagari untuk melaksanakan tugas seorang penghulu. Dan realitasnya panungkek itulah sebenarnya penghulu kaum, karena membagi waktu & perhatiaannya untuk kepentingan kaum salingka nagari.

Alangkah bijaksananya apabila kaum memilih panungkek tersebut untuk menjadi penghulu, bukan malah memilih anggota kaum yang seorang pengusaha atau penjabat.

semoga bermanfaat bagi dunsanak sekalian, kepada Allah kami bermohon ampun, amin ya Rabbal alamin

by : Armen Zulkarnain – admin  Pituah Adat Minangkabau Facebook